A. Pengertian
Modulasi AM
sinyal suara ditumpangkan pada
frekuensi pembawa yang berupa gelombang radio, sehingga pada sistem ini amplitudonya
yang berubah-ubah. Kelemahan sistem modulasi amplitudo adalah mudah terganggu
oleh derau cuaca, akan tetapi modulasi amplitudo ini dapat menjangkau jarak
jauh dan dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Gelombang AM (Amplitudo Modulation)
memiliki range jangkauan yang lebih luas daripada gelombang FM (Frekuensi
Modulation). Hal tersebut dikarenakan gelombang AM memiliki panjang gelombang
yang lebih panjang dibanding gelombang FM.
B. Penerima
Radio AM
Dalam
radio AM informasi
dipancarkan dari stasiun radio AM,
secara listrik gambaran suara (yang diambil dari mikropon atau sumber
program lain) digunakan untuk memodulasi amplitudo gelombang pembawa kemudian
dipancarkan dari antena pemancar stasiun radio.
Secara umum penerima AM berfungsi untuk menerima sinyal
termodulasi AM dan melakukan proses demodulasi terhadap sinyal tersebut. Sinyal
tersebut pertama kali diterima oleh antena, dan kemudian dilakukan pemilihan
sinyal yang diinginkan dari semua sinyal yang dapat diterima oleh antena. Sinyal
yang dipisahkan tersebut kemudian diperkuat sampai pada suatu tingkat yang
dapat digunakan. Proses selanjutnya adalah demodulasi sinyal radio yaitu proses
pemisahan sinyal informasi dari sinyal carrier / sinyal pembawa yang dilakukan
di demodulator AM atau detektor AM.
C. Prinsip
Kerja Penerima Radio AM
Blok diagram penerima radio AM
Fungsi bagian-bagian
blok diagram di atas yaitu ;
- Antena penerima (Receiving Antena) : berfungsi menangkap gelombang elektromagnetik termodulasi yang berasal dari antena pemancar radio.
- Penguat RF (RF Amplifier) : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke bagian Mixer (pencampur).
- Oscilator lokal (Local Oscilator) : berfungsi untuk mebangkitkan gelombang frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF (10,7 MHz lebih tinggi dari RF). Dimana hasilnya akan diteruskan ke bagian Mixer.
- Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari pencampuran sinyal pada mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
- Penguat IF (IF Amplifier) : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF).
- AGC Detector (Automatic Gain Control / Pengendali Penguatan Otomatis) : berfungsi untuk mengatur tegangan output limiter secara otomatis agar tetap stabil.
- Discriminator (Detektor FM) : berfungsi untuk membuang frekuensi termodulasi dan mengambil isyarat informasi untuk diteruskan ke penguat audio dengan cara mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
- Penguat Audio (Audio Amplifier) : berfungsi untuk menguatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan ke suatu pengeras suara.
- Speaker (pengeras suara) : berfungsi untuk mengubah sinyal atau getaran listrik dengan frekuensi audio (AF) menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Jadi,
prinsip kerja radio penerima AM adalah sinyal gelombang dari radio pemancar
diterima oleh antena penerima selanjutnya dikuatkan oleh penguat RF. Oscilator
local membangkitkan frekuensi modulasi yang lebih tinggi dari gelombang
modulasi RF, selanjutnya diteruskan ke mixer untuk menyatukan kedua gelombang
tersebut yang menghasilkan intermediet frekuensi(IF). Kemudian, dikuatkan
kembali oleh penguat IF. Pada detektor, frekuensi termodulasi dibuang dan
diambil isyarat informasi untuk diteruskan ke penguat audio dengan cara
mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
Kemudian, level sinyal dikuatkan oleh amplifier sebelum diteruskan ke speaker.






0 komentar:
Posting Komentar